![]() |
Foto Taman Bedahan |
Awal Perubahan yang Menginspirasi
Beberapa tahun lalu, siapa sangka Kelurahan Bedahan yang dulu identik dengan suasana kampung sederhana kini menjelma menjadi ikon lingkungan hijau di Sawangan, Depok. Warga, pemerintah, dan komunitas setempat bersatu padu menciptakan wajah baru Bedahan yang ramah lingkungan, sejuk, dan penuh warna.
Saya masih ingat, dulu jalanan Bedahan terasa gersang. Sekarang? Pohon-pohon rindang, taman kecil di setiap RW, serta aroma segar dari bunga yang tumbuh di pinggir jalan menyambut setiap langkah.
Gotong Royong Menjadi Kunci Sukses
Semua perubahan itu tidak muncul tiba-tiba. Kuncinya ada pada semangat gotong royong. Warga tidak hanya menunggu bantuan pemerintah, tapi bergerak bersama. Dari ibu-ibu PKK yang rajin menanam sayuran di lahan sempit, hingga para pemuda karang taruna yang membuat **program “Hijaukan Bedahan”** dengan konsep urban farming modern.
Setiap hari Minggu, warga berkumpul membersihkan selokan, menanam bibit, bahkan mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk. Suasananya penuh tawa, seperti pesta kecil yang membawa manfaat besar.
Taman Tematik dan Kebun Edukasi
Salah satu daya tarik baru Bedahan adalah taman tematik di dekat kantor kelurahan. Tidak hanya indah, taman ini juga berfungsi sebagai ruang edukasi lingkungan. Anak-anak sekolah sering datang ke sini untuk belajar tentang jenis tanaman, pengelolaan sampah, dan pentingnya menjaga ekosistem.
Taman itu juga jadi tempat nongkrong favorit warga. Ada bangku-bangku kayu, mural edukatif, dan bahkan sudut baca lingkungan. Semuanya dibuat dengan bahan daur ulang—kreatif sekaligus inspiratif!
Energi Terbarukan Mulai Diterapkan
Yang lebih membanggakan, beberapa fasilitas publik di Bedahan sudah mulai menggunakan panel surya untuk penerangan malam hari. Inovasi kecil ini menunjukkan bahwa Bedahan tak hanya hijau dalam penampilan, tapi juga berpikir maju dalam keberlanjutan energi.
Beberapa warga bahkan mulai memasang panel surya di atap rumah mereka, hasil dari pelatihan energi terbarukan yang diadakan kelurahan bekerja sama dengan komunitas hijau Depok.
Perempuan Jadi Pelopor Perubahan
Tak bisa dipungkiri, banyak inspirasi muncul dari peran aktif kaum ibu. Mereka bukan hanya penggerak kebersihan, tapi juga pencetus ide-ide kreatif seperti bank sampah Bedahan Ceria. Program ini membantu warga menukar sampah non-organik dengan kebutuhan rumah tangga—sebuah langkah nyata mengubah kebiasaan menjadi kebermanfaatan.
Saya pernah berbincang dengan salah satu pengelola bank sampah, Bu Nani. Dengan senyum bangga, beliau berkata, “Lingkungan bersih itu bukan tugas siapa-siapa, tapi tanggung jawab kita semua.” Kalimat sederhana itu begitu dalam maknanya.
Bedahan Jadi Inspirasi Kelurahan Lain
Kini, Bedahan bukan sekadar nama di peta Sawangan. Ia telah menjadi contoh nyata pembangunan hijau berbasis partisipasi warga. Banyak kelurahan lain datang untuk belajar bagaimana cara Bedahan menata lingkungannya tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal.
Setiap kunjungan selalu berakhir dengan decak kagum. Ada yang memuji taman-tamannya, ada yang tertarik dengan sistem pengelolaan sampahnya, dan ada pula yang kagum melihat betapa guyubnya warganya.
Harapan untuk Masa Depan
Sebagai warga yang ikut menyaksikan perubahan ini, saya merasa bangga. Namun perjalanan belum selesai. Tantangan lingkungan semakin besar, terutama soal sampah plastik dan perubahan iklim. Tapi saya yakin, selama semangat kebersamaan tetap menyala, Bedahan akan terus menjadi contoh hidup bahwa hijau itu bukan tren, melainkan gaya hidup.
✨ Kelurahan Bedahan Sawangan Depok telah membuktikan satu hal penting: bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil, dari halaman rumah sendiri, dengan hati yang peduli dan tangan yang mau bergerak.
Perkembangan Ekonomi UMKM di Kelurahan Bedahan Sawangan Depok Makin Menggeliat
![]() |
Foto Resto Roti Bakar Edi Klasik |
Suasana Baru di Tengah Kemandirian Ekonomi Warga
Beberapa tahun terakhir, Kelurahan Bedahan di Sawangan, Depok, benar-benar menunjukkan perubahan yang mencolok. Bukan sekadar soal infrastruktur, tapi juga geliat ekonomi masyarakatnya—terutama dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Aku sering melintas di sekitar wilayah ini, dan rasanya seperti menyaksikan Bedahan bertransformasi menjadi pusat aktivitas ekonomi warga. Warung kopi tumbuh di tiap sudut, penjual makanan rumahan makin ramai, hingga usaha konveksi rumahan yang mulai menembus pasar online.
Bedahan kini bukan lagi kawasan yang hanya dikenal karena ketenangan lingkungannya, tetapi juga karena semangat wirausaha warganya yang membara.
UMKM Sebagai Nadi Kehidupan Masyarakat
Tidak bisa dipungkiri, UMKM menjadi tulang punggung ekonomi lokal. Di Bedahan, banyak keluarga menggantungkan hidupnya pada usaha kecil. Ada yang menjual roti bakar edi klasik, gorengan, kue basah, hingga produk olahan hasil tani lokal.
Uniknya, sebagian besar usaha di sini dikelola secara kekeluargaan—suami, istri, bahkan anak-anak ikut membantu.
Semangat gotong royong ini membuat mereka kuat menghadapi persaingan. Meski modal terbatas, kreativitas mereka seolah tak pernah padam. Dari bungkus produk yang estetik sampai promosi lewat media sosial, semua dilakukan dengan semangat penuh cinta.
Dukungan Pemerintah dan Komunitas Lokal
Perubahan besar tak datang begitu saja. Pemerintah Kelurahan Bedahan bersama Dinas Koperasi dan UMKM Kota Depok gencar memberi pelatihan, bimbingan usaha, dan akses permodalan.
Beberapa pelaku usaha bahkan telah mendapat kesempatan mengikuti pameran UMKM tingkat kota.
Salah satu pelaku usaha, sebut saja Bu Rina, pemilik usaha keripik pisang khas Bedahan, bercerita dengan wajah sumringah,
> “Dulu saya cuma jual di depan rumah. Sekarang bisa kirim pesanan sampai Jakarta. Semua karena dibimbing bikin kemasan dan belajar jualan online.”
Cerita seperti ini banyak sekali. Menandakan bahwa pembinaan nyata membawa dampak langsung bagi perekonomian lokal.
Peran Digitalisasi Dalam Mendorong Penjualan
Yang menarik, kini banyak pelaku UMKM Bedahan yang mulai beradaptasi dengan dunia digital.
Mereka tak lagi hanya mengandalkan pembeli yang lewat depan rumah. Tapi juga aktif di WhatsApp Business, Instagram, bahkan marketplace populer.
Anak-anak muda Bedahan pun turut ambil peran. Ada yang membantu orang tuanya mengelola media sosial, membuat konten video, hingga mengatur sistem pengiriman.
Inilah bukti bahwa kolaborasi lintas generasi menjadi salah satu kunci sukses UMKM di era digital saat ini.
Tantangan yang Masih Harus Dihadapi
Namun tentu, perjalanan ini belum sepenuhnya mulus.
Masalah klasik seperti permodalan terbatas, keterbatasan bahan baku, dan minimnya pemasaran profesional masih kerap jadi penghambat.
Beberapa pelaku usaha juga belum memahami pentingnya pencatatan keuangan yang rapi.
Meski begitu, aku percaya, dengan semangat pantang menyerah khas warga Bedahan, tantangan itu perlahan bisa diatasi. Terutama jika pemerintah dan komunitas terus bersinergi mendampingi mereka.
Harapan Menuju Masa Depan UMKM Bedahan
Aku pribadi merasa optimis. Bedahan punya potensi luar biasa.
Dengan sumber daya manusia kreatif, lokasi strategis, dan dukungan komunitas yang kuat, bukan mustahil Bedahan akan menjadi sentra UMKM unggulan di wilayah Depok bagian selatan.
Bayangkan, di masa depan, produk-produk lokal Bedahan bisa bersaing di pasar nasional bahkan internasional. Semua berawal dari semangat warga kecil yang bermimpi besar.
Penutup: Semangat Wirausaha Tak Pernah Padam
Melihat geliat ekonomi UMKM di Kelurahan Bedahan, aku merasa haru sekaligus bangga.
Mereka bukan sekadar berdagang, tapi menyebarkan harapan melalui setiap produk yang dijual.
Dari dapur kecil hingga toko online, dari gang sempit hingga pameran besar—semangat mereka sama: ingin maju bersama.
Bedahan telah membuktikan bahwa ketika masyarakat bergerak dengan hati, ekonomi pun ikut berdenyut penuh kehidupan. 🌿✨
#UMKMBedahan #SawanganDepok #EkonomiKreatifLokal #BanggaProdukBedahan
Bagus bedahan emang asri
BalasHapus